Jessie Manopo : Doktor Fisika ITB Termuda di Usia 25 Tahun, Alumni 2017.

Di tengah dinamika dunia pendidikan yang terus berubah, kabar membanggakan hadir dari salah satu alumni SMAN 6 Bandung. Jessie Manopo, lulusan tahun 2017, berhasil menorehkan prestasi langka: meraih gelar Doktor Fisika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) di usia 25 tahun, lengkap dengan predikat Summa Cum Laude. Prestasi ini menempatkannya sebagai doktor termuda ITB tahun 2025—sebuah pencapaian yang tidak hanya mengangkat nama pribadi, tetapi juga menjadi kebanggaan besar bagi seluruh warga Enam.

Perjalanan Jessie dimulai di ruang kelas XII MIPA 1, bersama wali kelasnya Ibu R. Lies Rukmini. Di mata guru-gurunya, Jessie adalah siswa yang tenang, tekun, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap sains. Ia tidak selalu paling vokal, tetapi selalu paling tidak mau berhenti belajar. Ketekunan itulah yang menjadi fondasi kuat untuk perjalanan akademiknya.

Setelah lulus dari SMAN 6 Bandung, Jessie melanjutkan studi ke Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan Fisika. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan predikat Cum Laude, menunjukkan konsistensinya dalam menjaga kualitas akademik. Melihat potensi yang menonjol, Jessie kemudian diterima dalam Program Magister-Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) ITB, sebuah jalur percepatan yang hanya diberikan kepada mahasiswa dengan prestasi akademik tertinggi. Program ini memungkinkan peserta menyelesaikan studi S2 dan S3 secara terintegrasi tanpa harus melalui seleksi terpisah.

Di ITB, Jessie memilih fokus pada Fisika Material Komputasi (Computational Materials Science), sebuah bidang yang menggabungkan fisika teoretis, ilmu material, pemodelan matematika, dan pemrograman. Melalui pemodelan komputer, peneliti menganalisis struktur dan sifat material untuk mengembangkan teknologi baru, mulai dari baterai masa depan hingga material semikonduktor. Bidang ini sangat penting di era teknologi modern karena memungkinkan penemuan material baru tanpa harus selalu melakukan eksperimen laboratorium yang mahal dan memakan waktu. Dalam masa studinya, Jessie berhasil mempublikasikan beberapa artikel ilmiah di jurnal internasional bereputasi, termasuk Q1 dan Q2—sebuah pencapaian yang sulit bahkan bagi banyak mahasiswa doktoral senior.

Pada Wisuda Oktober 2025, Jessie dinyatakan lulus dengan predikat Summa Cum Laude, dan resmi menjadi doktor termuda ITB tahun 2025. Capaian ini menjadi bukti nyata bagaimana kerja keras, disiplin, dan ketekunan dapat membawa seseorang menuju puncak pencapaian akademik. Setelah lulus, Jessie melanjutkan kariernya sebagai peneliti postdoctoral di Kyushu University, Jepang, memperdalam risetnya di bidang material komputasi lanjutan.

Prestasi Jessie bukan hanya deretan gelar atau angka akademik. Perjalanan ini adalah contoh nyata bahwa mimpi besar bisa lahir dari ruang kelas sederhana, selama dibarengi dedikasi dan kesungguhan. Dari kelas XII MIPA 1 SMAN 6 Bandung, ia melangkah hingga laboratorium internasional di Jepang. Dari siswa yang tekun, ia tumbuh menjadi peneliti muda yang karyanya berdampak global.

Bagi siswa-siswa saat ini — dan seluruh warga Enam — kisah Jessie adalah pesan kuat bahwa:

  • Kerja keras selalu menemukan jalannya.
  • Tidak ada mimpi yang terlalu besar bagi mereka yang bersungguh-sungguh.
  • Potensi yang dimulai di sekolah umum bisa berakhir di panggung internasional.

SMAN 6 Bandung bangga menjadi bagian dari perjalanan Jessie Manopo. Semoga kisah ini menjadi bahan bakar semangat bagi generasi berikutnya untuk terus belajar, berani bermimpi, dan memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Warga Enam, mari terus berkarya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top